header

header

Wednesday, 31 July 2013

Kultur Infusoria

Infusoria
Infusoria adalah kelompok protozoa. jenis yang paling umum dibudidayakan adalah paramecium. paramacium berukuran panjang 80-350 micron dan berbentuk lonjong mirip sendal. hidupnya bergerombol sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang dan sering ditemukan diperairan yang banyak mengandung bahan organik. perairan sawah yang banyak mengandung busukan jerami, perairan tempat pembuangan limbah rumah tangga, dan perairan menggenang yang banyak ditumbuhi tanaman air eceng gondok dan teratai adalah habitat paramacium. Di perairan tersebut biasanya juga banyak terdapat ragam bakteri, protozoa yang lebih kecil, dedritus yang merupakan pakan dari infusoria.

Pembibitan
Untuk mendapatkan bibit dilakukan pencarian dengan planktonet di tempat-tempat yang disebut di atas, kemudian diamati di bawah mikroskop.

setelah didapatkan bibit infusoria, carilah jerami, bersihkan dengan air, kemudian direbus. setelah mendidih, saring dengan kain blancu, kemudian tunggu hingga dingin. Air yang sudah dingin di aerasi dengan aerator, lalu masukan bibit infusoria.

Sebagai tempat penamp[ungan, gunakan wadah sekitar 25 liter (bisa pakai ember). setelah 3 hari akan terlihat bibit infusoria bergerombol dan siap dikembangkan secara massal.

pengembangan secara massal cukup mudah. siapkan kolam atau bak apapun, isi air dengan volume 500-1000 liter (sesuaikan dengan wadah yang anda gunakan) jangan lupa masukan aerator supaya tidak terjadi penguraian secara anaerob yang akan menghasilkan gas beracun (H2S).

Selanjutnya masukan bibit dari 25 liter tersebut ke bak yang berisi 500 atau 1000 liter air yang telah dipersiapkan sbelumnya. panen dapat dilakukan sekitar 10 hari kemudian.

Panenan infusoria ini dapat langsung diberikan pada benih ikan yang biasanya berukuran paling kecil diantara ikan hias lainnya, seperti kebanyakan anakan tetra dan barb